Kabar Gembira di Bulan Agustus
Disebuah desa pesisir
pantai yang jauh dari perkotaan, hiduplah seorang keluarga kecil yang sangat
sederhana, dengan bermata pencaharian sebagai nelayan. Nelayan tersebut
memiliki putri yang cantik jelita bernama manda, ayahnya biasanya pergi
melaut menangkap ikan beberapa minggu
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan sekolah putrinya manda. Ayahnya
sangat menyayangi manda, semenjak manda ditinggal ibunya ayahya mengurus semua
keperluan manda dan menjadi dua sosok dalam kehidupan sebagai ayah sekaligus
ibu manda.
Suatu hari manda bermain
dengan teman-temanya dipesisir pantai, teman-teman manda mengayuh sepeda menuju
pantai dan manda mengejar dengan berlari. mereka tertawa riang dan saling
menggoda melempar air, suasana ombalak laut yang mengiringi keramaian manda dan
teman-temanya menjadikan suasana semakin ramai. Melihat teman-teman manda yang
sedang asik bersepeda manda berhenti bermain air laut dan duduk melihat
teman-temanya, manda memandangi dan terkadang tersenyum sendiri ketika melihat
temanya terjatuh saat menaiki sepeda mereka. Hari semakin sore manda dan
teman-temanya segera pulang kerumah mereka masing-masing.
“ayah manda pulang,,,”.
Dengan wajah ditekuk.
“Ada apa dengan putri
ayah yang cantik? Apakah teman-temanmu menggodamu sayang?”.
“Tidak ayah, teman-teman
manda baik dan mengajak manda bermain bersama”.
“Lalu kenapa nak?”. Tanya
ayah manda penasaran.
“Tidak ada apa-apa ayah,
manda baik-baik saja”.
“Apakah benar nak?”.
“Iya ayah, sudah dulu ayah
manda mau mandi”.
“Baiklah nak, nanti
setelah mandi kita makan ayah sudah memasak makanan kesukaan manda”.
“Baik ayah”.
Manda segera mandi karena
ayah manda menunggu manda dimeja makan untuk makan sore. Manda mengambil handuk
namun manda teringat saat bermain melihat teman-teman manda menaiki sepeda,
rasanya manda ingin sekali memilki sepeda namun manda tidak mau merepotkan
ayahnya. Manda melihat celengan yang ditaruh dibawah ranjang tempat tidurnya
nampaknya celengan tersebut belum penuh manda terdiam. Ayah manda memanggil
manda mebuat manda kaget.
“Putriku sayang
manda,,,”.
“Iya ayah sebentar manda
mandi”.
“Iya nak jangan
lama-lama, nanti dingin nasinya”.
“Siap ayah manda hampir
selesai”.
“Baiklah ayah tunggu”.
Ayah manda tetap sabar
menunggu dengan sambil menonton berita ditelevisi sedangkan manda sudah selesai
mandi dan menjemur handuknya di jendela kamaya.
“Ayah manda datang, ayo
kita makan”.
“Iya nak, putri ayah lama
sekali mandinya?”.
“Hehe iya ayah”.
Mereka makan bersama dan
saling berbagi cerita.
“Ayah tadi teman-teman
manda bermain sepeda, mereka juga mengajari manda”.
“Benarkah nak?”.
“Iya ayah, manda juga
saling berlempar air kami bermain saling menggoda”.
“Wah teman manda
baik-baik nak”.
Adzan mahrib berkumandang
manda dan ayahnya merapikan meja makan dan segera pergi ke musholla untuk
sholat berjamaah, manda bertemu teman-temanya kembali dimusholla. Setelah
selesai sholat berjamaah manda mengaji dimusholla hingga adzan isya’
berkumandang manda dan teman-temanya baru selesai. Kemudian dilanjutkan dengan
sholat isya’ berjaamah, ayah manda menunggu manda hingga selesai kegiatan
mengaji manda dan iku berjamaah.
“Manda ayo nak kita
pulang, waktunya manda belajar untuk persiapan sekolah besok”.
“Baik ayah tunggu manda”.
Sesampainya manda dirumah
manda segera mengambil buku untuk belajar, dan belajar dengan ditemani ayahya
yang sedang sibuk dengan jalanya. Tidak terasa sudah pukul 9 manda sudah
mengantuk dan mengakhiri belajarnya.
“Ayah manda ngantuk, ayo
tidur ayah”.
“Iya nak manda tidur
duluan ayah masih memasang mata pancing”.
“Baik ayah”.
Manda segera pergi
kekamar untuk beristirahat.
“kuk kuruyuk”. Suara ayam
membangunkan tidur manda, pertanda pagi telah tiba.
Manda segera bengun dan
sholat subuh bersama ayahnya, kemudian memeriksa tugas-tugas sekolahnya.
“Manda segera mandi ini
ayah sendang memasak untuk sarpan manda, nanti manda biar tidak telat sampai
disekolah”.
“Iya ayah, manda mandi
dulu ya”.
Manda segera mandi dan
memakai seragam sekolahnya.
“Ayah ayo kita sarapan manda
sudah siap”.
“Baiklah nak manda
duluan, ayah merebus air untuk teh”.
Manda telah selesai makan
dan ayah manda meberikan teh untuk manda minum.
“Ayah manda berangkat
dulu ya,,, Assalamualaikum ayah”.
“Iya nak waalaikumsalam,
hati-hati nak”.
Manda pergi kesekolah
dengan berjalan kaki jaraknya lumayan jauh dari rumahnya, teman manda mengayuh
sepeda dan menghampiri manda.
“Manda ayo naik dibelakng
sepedaku kita berangkat bersama”.
“Benarkah?”.
“Iya manda ayoo”.
“Baiklah, terimakasih
ya”.
Sesampainya disekolah
manda bersalam dengan guru-gurnya dan segera masuk kelas. Terdengar suara bel
berbunyi pertanda pelajaran akan segera dimulai.
“Teet tet teet”.
Guru memasuki kelas manda dan
teman-temanya merapiakan duduknya.
“Asslamualaikum
murid-murid”.
“Waalaikumsalam bu guru”.
“Apa kabar kalian?”.
“Biak bu”.
“Sebelum pelajaran
dimulai mari kita buka dengan membaca surat Al-Fatihah”. Manda dan
teman-temanya membaca surat Al-Fatihah sampai selesai dengan tertib.
“Baiklah murid-muridku
sebelumnya ibu akan memberikan pengumuman”.
“Iya bu”.
“Sekarang adalah bulan
agustus, akan ada banyak perlombaan disekolah kita salah satunya sepeda hias
kalain harus mengikusti semua, nanti akan mendapatkan hadiah yang menarik untuk
memperingati ulang tahun negara kita”.
“Yeeee asik bu”.
“Kalian bisa meengikuti
lomba sebanyak-banyaknya, selain disekoah perangkat desa juga mengadakan
perlombaan dan perayaan karnaval”.
Teman-teman manda sibuk ramai salaing
bercerita, namun manda terdiam merenung.
“Manda kenapa merenung?”.
Bu guru menanyakan pada manda.
“Tidak bu manda tidak
bisa mengikuti perayaan sepeda hias”.
“Kenapa nak?”.
“Manda tidak punya
sepeda bu”.
“Sudah nak manda jangan
bersedih, besok ayah manda pasti akan membelikan manda sepeda”.
Tanpa manda sadari ayah
manda melihat manda dari jendela dan mengetahui kesedihan putrinya yang telah
ditutupi sejak kemarin sore. Kemudian ayah manda pulang dan segera melihat
simpanan uang. Ternyata ayah manda hanya memiliki sedikit uang, sehingga ayah
manda memutuskan untuk pergi melaut mencari
ikan sepulang sekolah manda.
Pukul 12 ayah manda masih
menunggu manda diteras rumah sambil mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan
saat melaut, ayah manda ingin membelikan manda sepeda untuk manda agar dapat
mengikuti karnaval.
“Asslamualaikum ayah manda
pulang”.
“Waalaikumsalam nak anak
pintar”.
“Ayah mau pergi melaut
ya?”.
“Iya nak ini ayah
nungguin manda”.
“Yaa ayah manda sendiri
lagi nanti,”.
“Tidak nak, nanti tantemu
akan kesini nemeni manda”.
“Benarkah ayah?”.
“Biak ayah, terimaksih
banyak ya ayah”.
“Iya nak, Manda hati-hati
ya jangan nakal, ayah sudah siapkan makan siang manda”.
“Iya ayah”.
“Tantemu mungkin akan
datang sore nanti, manda tunggu dirumah ya nak!”.
“Siap ayah, ayah
hati-hati ya”.
“Ayah berangkat nak
Assalamualaikum”.
“Waalaikumsalam”.
Ayah segera menggati
pakaian serta mencuci tangan dan kakinya, manda segera makan siang sambil
menonton tv. Sesekali manda melihat kearah pintu menunggu kedatangan tantenya,
dengan mencari kesibukan menyapu rumah manda tidak merasa kesepian, selain itu manda
juga mencuci piring dan menyiram bunga. Terdengar suara sandal mengahmpiri
manda.
“Assalamualaikum manda
tante datang”.
“Dengan wajah senang
manda memeluk tante yang sengaja datang untuk menemani manda”.
“Manda sibuk sekali,
sampai tidak menjawab salam tante”.
“hehe waalaikumsalam
tante, manda nungguin tante manda kesepian jadi manda mencari kesibukan dengan
bersih-bersih rumah”.
“Wah hebat ponakan tante
tambah pinter”.
“Tante-tante ayo masuk,
ayah sudah masak untuk tante, ayo tante makan”.
“iya manda”.
Manda menemani tantenya
makan dan menceritakan banyak kejadian manda, manda merasa senang dengan
hadirnya tante manda. Malampun tiba manda masih seperti biasanya belajar namun
ditemani tantenya yang sibuk meajut benang untuk taplak meja.
Kesokan harinya manda
pergi kesekolah dengan bangun pagi-pagi, sendang tante menyiapkan sarapan untuk
makan pagi mereka berdua. Seperti biasa manda sarapan, kemudian pergi kesekolah
dengan berjalan kaki. Manda merakan rindu pada ayahnya yang sedang meluaut. Bel
pulangpun berbunyi.
“tet teeet tet’.
“yee yee pulang”.
Manda segera pulang dan
berganti pakaian, manda berpamitan kepada tantenya untuk pergi kepantai. Namun
manda memandagi laut menunggu kepulangan ayahnya. Diam-diam tante manda
mengikuti manda.
“Manda kenapa melamun?”.
“Tidak tante manda nunggu
ayah pulang”.
“Sabar ya manda ayah
pasti pulang, mungkin 1 minggu lagi, kan ayah baru pergi mencari ikan kemarin
manda”.
“Iya tante”.
“Ayo kita pulang manda
sudah semakin sore”.
“Baiklah tante”.
Hari demi hari berlalu
hingga satu minggu, manda setiap pulang sekolah selalu menunggu ayahnya
dipantai. Namun ayah manda tidak segera pulang-pulang juga, manda semakin
cemas.
Ayah manda mengalami
kesulitan karena tidak mendapatkan ikan, ayah manda memutuskan untuk pulang
namun ayahnya ingat bahwa manda sangat menginginkan sepeda, ayah manda tidak menyerah tetapi sepertinya
angin laut tidak bersahabat sehingga menjadikan ayah manda meminggirkan
pearhunya ke pinggiran, dan berisirahat sejenak menunggu angin kembali membaik
serta memohon kepada Tuhan untuk memberikan rizki yang cukup untuknya dan
keluarganya.
Mandapun masih setia
menunggu ayahnya, dengan duduk dibawah pohon kelapa. Manda selalu berdoan untuk
keselamatan ayahnya. Ayah manda mulai melaut karean dirasa angin sudah membaik.
2 minggu berlalu ayah
manda akhirnya mendapatkan ikan yang sangat banyak, ayah manda segera bergegas
pulang dan menjual hasil tangkapan kepasar ikan didekat desanya. Terdengar
suara diesel perahu ayah manda segera berlari menyambut kepulangan ayahnya, manda
sangat bahagia dengan kepulangan ayahnya.
“Putriku mandaaa,,,”
“Ayah manda kangen sekali
dengan ayah. Ayah apa kabar? manda baik baik saja ayah”.
“Iya nak ayah juga
kangen, mana tante nak?”.
“Tante sedang menyiapkan
makan sore ayah”.
“OK baiklah, ayo nak kita
pulang ayah mau mandi dan pergi ke pasar ikan”.
“Baik ayah”.
Ayah manda mandi dan
segera pergi kepassar ikan untuk menjual hasil tangkapanya, manda juga ikut
ayahnya pergi kepasar ikan menemani ayahnya. Ayah manda mendapat uang yang
banyak karena hasil tangkapan yang banyak, kemudian mengajak manda untuk beli
beras, minyak, dan keperluan dapur lainya. Tidak lupa ayah manda menyisihkan
uangnya untuk besok membeli sepeda manda.
“Ayo manda kita balik
kerumah, tantemu pasti sudah menunggu untuk makan sore”.
“Iya ayah, manda senang
sekali”.
“Iya manda ayah juga
senang bertemu dengan putri ayah yang sangat cantik jelita”.
Sesampainya dirumah tante
menyambutnya dengan hidangan menumakanan, ayah dan manda segera makan sore
bersama. Saling bercengkrama dan bercerita hal-hal yang telah dialuluinya.
Tidak terasa sudah arut malam manda ber istirahat dengan tantenya begitupula
ayah manda yang sudah tidur duluan karena baru pulang dari mencari ikan dilaut.
Dipagi yang cerah manda
denga bersemangat berangkat kesekolah, sesampainya disekolah iya menceritakan
kepulangan ayahnya dari mencari ikan dilaut, teman-teman manda ikut senang
mendengar kebahagiaan manda sehingga manda tidak kesepian lagi. Sedang ayah dan
tante manda pergi ke pasar untuk membelikan sepedah manda. Ayah dan tante manda
menghias sepedah manda dan diletakan didepan pintu rumah manda. Ayah manda
tidak sabar menungu kepulangn manda hingga tante manda tertidur. Terdengar
suara anak-anak ramai pulang dari sekolah, manda berjalan kaki dengan
santainya.
“A a ayah manda pulang”.
manda terkejut
“Iya sayang, ini ayah
belikan sepedah baru untuk manda pergi kesekolah dan bermain bersama
teman-teman”.
“A a ayah terimakasih
banyak manda tidak menyangaka ayah”.👶
Ini sepedahmu nak
sekarang bisa kau coba”.
Manda sangat senang
sekali hingga manda lupa belum berganti pakaian dan makan, manda mengelilingi
desa dengan mengayuh sepdah barunya.
“Terimaksih ayah manda
sayang ayah, manda besok bisa mengikuti karnaval sepda hais ayah”.
“Iya nak sama- sama, manda
harus rajin sholat dan belajarnya ya jangan bermain terus”.
Begitulah kisah manda
yang sabar menunggu ayahnya dan menutupi segala kemauanya agar ayahnya tidak
bersedih.cerita.anak.indonesia.by:elis
Komentar
Posting Komentar